YOGYAKARTA – Pelaksanaan ujian nasional (UN) dipastikan akan digelar pada April 2011 selama empat hari. Khusus untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), UN akan digelar selama lima hari karena ada kebijakan mengujikan Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa beragama Islam.
“Yogyakarta tambah satu hari. Karena kita ada ujian untuk PAI. Waktunya kita tempatkan di bagian akhir atau setelah UN selesai, baru kita tambah satu hari lagi untuk ujian PAI,” kata Koordinator UN Disdikpora DIY Baskoro Aji kemarin.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah menetapkan pelaksanaan UN SMA pada 18–21 April, sedangkan SMP pada 25–28 April 2011. Ketentuan tentang UN tahun ajaran 2010/2011 telah tertuang dalam Peraturan Mendiknas Nomor 45/2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46/2010 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011. Akibat kebijakan tersebut, waktu yang dimiliki sekolah dalam mempersiapkan siswa menjadi lebih pendek.
Sesuai matrikulasi rencana pembelajaran, materi pelajaran diperkirakan selesai diberikan kepada siswa pada awal April. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat hasil UN 2011 mendatang tidak optimal sesuai target. Menurut Aji, akibat pemajuan UN dari yang semula Mei menjadi April membuat pengayaan materi ajar dan sejumlah latihan tambahan kepada siswa tidak dapat dilakukan. Sebab, waktu yang tersisa sangat mepet. “Termasuk try out dari provinsi harus kita ubah yang tadinya akhir April kita ajukan di awal bulan,” kata pria yang juga menjabat Kepala Bidang Perencanaan dan Standardisasi Disdikpora DIY ini.
Secara terpisah, Sekretaris Disdikpora DIY Sri Widayati mengatakan, dimajukannya pelaksanaan UN juga akan memengaruhi agenda pelaksanaan ujian bagi siswa. Karena dilaksanakan pada akhir April, kemungkinan besar pelaksanaan ujian sekolah baru dapat digelar setelah pelaksanaan UN. Mepetnya waktu yang tersisa untuk persiapan menyelenggarakan UN, diharapkan segera diikuti dengan kemunculan prosedur operasional standar (POS) UN 2011. “Informasi yang kita terima masih sebatas nonformal atau informasi langsung. Karena mungkin POS-nya juga belum siap. Sementara, selain kepastian waktu pelaksanaan, kita juga butuh aturan teknis pelaksanaannya tersebut,” tutur Widayati.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan pemerintah akan menggunakan formula baru untuk menentukan kelulusan, yaitu nilai gabungan antara nilai UN dan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor. Mendiknas menyampaikan, sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemendiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. “Sekolah merekap dengan mata pelajaran lain. Kan, ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan,” ujar Nuh menegaskan.
Menurut Mendiknas, dari peta nilai akan dilakukan analisis tiap sekolah. Sekolah-sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi. Mendiknas menegaskan, Kemendiknas pada 2010 telah melakukan intervensi dengan memberikan insentif kepada 100 kabupaten/kota yang nilai UN-nya rendah. “Kita beri dana Rp1 miliar sebagai stimulus,” ungkapnya.
Insentif tersebut diberikan kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen dan memiliki indeks kapasitas fiskal < 1. Adapun intervensi program yang dilakukan meliputi peningkatan kompetensi guru dan remedial. Mendiknas tidak memberikan target khusus kelulusan siswa. “Justru yang menjadi target adalah kejujuran dari pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen,”katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur Ramly menyampaikan, UN Susulan SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 25–28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.
Sementara UN Susulan SMP/MTs pada 3–6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/ MTs oleh satuan pendidikan pada 4 Juni 2011. “UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan oleh sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai,” paparnya.
“Yogyakarta tambah satu hari. Karena kita ada ujian untuk PAI. Waktunya kita tempatkan di bagian akhir atau setelah UN selesai, baru kita tambah satu hari lagi untuk ujian PAI,” kata Koordinator UN Disdikpora DIY Baskoro Aji kemarin.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah menetapkan pelaksanaan UN SMA pada 18–21 April, sedangkan SMP pada 25–28 April 2011. Ketentuan tentang UN tahun ajaran 2010/2011 telah tertuang dalam Peraturan Mendiknas Nomor 45/2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46/2010 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011. Akibat kebijakan tersebut, waktu yang dimiliki sekolah dalam mempersiapkan siswa menjadi lebih pendek.
Sesuai matrikulasi rencana pembelajaran, materi pelajaran diperkirakan selesai diberikan kepada siswa pada awal April. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat hasil UN 2011 mendatang tidak optimal sesuai target. Menurut Aji, akibat pemajuan UN dari yang semula Mei menjadi April membuat pengayaan materi ajar dan sejumlah latihan tambahan kepada siswa tidak dapat dilakukan. Sebab, waktu yang tersisa sangat mepet. “Termasuk try out dari provinsi harus kita ubah yang tadinya akhir April kita ajukan di awal bulan,” kata pria yang juga menjabat Kepala Bidang Perencanaan dan Standardisasi Disdikpora DIY ini.
Secara terpisah, Sekretaris Disdikpora DIY Sri Widayati mengatakan, dimajukannya pelaksanaan UN juga akan memengaruhi agenda pelaksanaan ujian bagi siswa. Karena dilaksanakan pada akhir April, kemungkinan besar pelaksanaan ujian sekolah baru dapat digelar setelah pelaksanaan UN. Mepetnya waktu yang tersisa untuk persiapan menyelenggarakan UN, diharapkan segera diikuti dengan kemunculan prosedur operasional standar (POS) UN 2011. “Informasi yang kita terima masih sebatas nonformal atau informasi langsung. Karena mungkin POS-nya juga belum siap. Sementara, selain kepastian waktu pelaksanaan, kita juga butuh aturan teknis pelaksanaannya tersebut,” tutur Widayati.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan pemerintah akan menggunakan formula baru untuk menentukan kelulusan, yaitu nilai gabungan antara nilai UN dan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor. Mendiknas menyampaikan, sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemendiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. “Sekolah merekap dengan mata pelajaran lain. Kan, ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan,” ujar Nuh menegaskan.
Menurut Mendiknas, dari peta nilai akan dilakukan analisis tiap sekolah. Sekolah-sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi. Mendiknas menegaskan, Kemendiknas pada 2010 telah melakukan intervensi dengan memberikan insentif kepada 100 kabupaten/kota yang nilai UN-nya rendah. “Kita beri dana Rp1 miliar sebagai stimulus,” ungkapnya.
Insentif tersebut diberikan kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen dan memiliki indeks kapasitas fiskal < 1. Adapun intervensi program yang dilakukan meliputi peningkatan kompetensi guru dan remedial. Mendiknas tidak memberikan target khusus kelulusan siswa. “Justru yang menjadi target adalah kejujuran dari pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen,”katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur Ramly menyampaikan, UN Susulan SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 25–28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.
Sementara UN Susulan SMP/MTs pada 3–6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/ MTs oleh satuan pendidikan pada 4 Juni 2011. “UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan oleh sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai,” paparnya.
Sumber: www.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar