JAKARTA– FIFA dituding memiliki kepentingan dalam pencekalan empat bakal calon ketua umum PSSI. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komite Pemilihan hasil pertemuan dengan Komite Normalisasi pada 14 April, Wisnu Wardhana.
Wisnu yang ditemui usai bertemu dengan KN di kantor PSSI mengaku belum ada titik temu dari hal masalah pencekalan itu. Dia juga mengaku sudah meminta KN segera melakukan pleno untuk menentukan sikap secepatnya.
"Belum ada titik temu dari pertemuan tadi. Kami meminta Komite Normalisasi melakukan pleno untuk menentukan sikap. Kami tunggu langkah apa yang akan diambil Pak Agum," ujar Wisnu.
Dia lalu juga mengkritik keputusan rangkap jabatan KN sebagai KP. Menurutnya hal itu tidak memiliki landasan. Selain itu Wisnu juga mengimbau agar Agum Gumelar selaku ketua KN tidak bersikap otoriter. Lalu dia juga mempertanyakan pencekalan empat calon oleh FIFA. Dia menduga ada sesuatu yang disembunyikan.
"Komite Normalisasi merangkap jadi Komite Pemilihan tidak ada landasan hukumnya, jadi tidak boleh dirangkap. Tentang (pencekalan) empat orang calon, tidak ada alasan yang jelas. Itu salah satu bentuk pelanggaran HAM karena memberangus demokratisasi dan transparansi," sambungnya.
"Pak Agum jangan otoriter karena hanya bertindak sebagai acting exco. Tidak ada otoritas dalam Komite Normalisasi. Ini pasti ada something wrong. Yang jelas, di FIFA pasti ada kepentingan,” lanjut Wisnu.
"Semua orang boleh mencalonkan diri (menjadi ketum), yang penting usia lebih dari 30. Penentuan lolos atau tidaknya nanti setelah proses verifikasi,” tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar