JAKARTA - Ketua Komite Normalisasi PSSI (KN-PSSI) Agum Gumelar membantah keras adanya tudingan yang menyebutnya dan FIFA punya kepentingan merujuk keputusan otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut yang melarang empat bakal calon (balon) untuk kembali maju dalam bursa calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
Keputusan FIFA yang kembali melarang empat balon: George Toisutta, Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie dan Nurdin Halid pada 21 April kemarin, membuat suasana jelang kongres 20 Mei mendatang, makin runyam. Sejumlah anggota PSSI yang tergabung dalam kelompok 78 suara menilai keputusan FIFA yang juga tidak mengakui adanya Komite Pemilihan yang dibentuk pada kongres 14 April lalu, tidak memiliki landasan.
Agum sendiri, dalam pertemuannya dengan FIFA pada 19 April lalu, mengaku, dirinya telah memperjuangkan semua aspirasi dari berbagai pihak. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena FIFA telah mengetuk palu. Dia juga kembali mengingatkan agar semua pihak menerima keputusan tersebut dan mengikuti aturan main yang telah ditentukan FIFA.
“Komite Normalisasi akan tetap melaksanakan tugas sesuai mandat FIFA. Mudah-mudahan mereka mengerti. Keadaannya kan tidak normal, kalau normal tidak akan begini,” ujarnya kepada wartawan.
"Saran pertemuan 14 April dinyatakan sebagai kongres sudah saya terima. Tapi, saya harus laporkan langkah ini ke FIFA. Saya sampai dicap ada yang menekan dan saya bilang, tidak ada yang menekan. Tidak ada seorang pun yang bisa menekan saya. Yang jelas FIFA tidak mengakui pertemuan itu sebagai kongres,” sambungnya.
0 komentar:
Posting Komentar