Aksi menentang Nurdin Halid.(foto:Muhayati Faridatun)
JAKARTA – Pemerintah tidak perlu ragu melakukan tindakan tegas pada PSSI Nurdin Halid.Pemerintah dinilai sudah waktunya untuk mengambil alih PSSI, untuk memberangus kebobrokan dalam organisasi itu.
Kenapa pemerintah harus ambil alih PSSI?”Dari segi struktur organisasi, PSSI enggak pernah tunduk sama pemerintah, tapi dia tunduk sama FIFA. Tapi di sisi lain agak bias karena PSSI menerima dana APBN. Artinya lembaga yang menerima itu mestinya harus tunduk sama pemerintah,” kata aktivis Save Our Soccer Emerson Yuntho di Jakarta, Rabu (23/2/2011).
“Kedua tidak ada prestasi luar biasa di tangan Nurdin. Jadi kalau pemerintah mau mendorong prestasi PSSI lebih baik, salah satunya adalah harus mengambilalih PSSI atau membuat PSSI tandingan,” jelasnya.
Menurut aktivis ICW ini pemerintah bisa menjadi kata kunci bagi pembenahan sepakbola nasional.Sebab itu pemerintah tidak perlu ragu untuk mengambilalih PSSI.
“Kalau pemerintah mau mengambilalih ya enggak masalah. Atau misalnya dengan tidak lagi memberikan dana APBN ke PSSI. Boikot jadinya. Atau tidak usah kasih izin pertandingan. Hal ini bisa dilakukan pemerintah. Jadi pemerintah enggak usah ragu mengambil alih PSSI.”
Emerson memberi contoh. Pemerintah bisa tidak mengakui PSSI Nurdin Halid dan memberi pengakuan kepada induk organisasi yang berada di luar PSSI Nurdin Halid. Setelah itu pemerintah tinggal memotong habis anggaran yang selama ini dikucurkan ke PSSI.
“Pemerintah tinggal mengakui induk organisasi sepakbola yang di luar Nurdin Halid dan kawan-kawan. Berarti ada dua kepengurusan yang berdiri sendiri. Pemerintah tinggal akui yang tandingan dan tinggal meng-cut PSSI Nurdin. Caranya dengan tidak memberi dana APBN dan melarang izin pertandingan. Dengan cara itu akan membuat PSSI Nurdin kolaps sendiri. Apalagi pemerintah bisa mengintervensi, dengan meminta sponsor untuk menarik dukungan.”
Nurdin berkilah ada kepentingan politik yang ingin menjatuhkannya?
“Dia memang menggunakan itu. Nurdin juga menggunakan PSSI untuk kepentingan 2014. Pertanyaannya kenapa Nurdin lari ke Partai Golkar kenapa enggak ke Partai Demokrat, atau kenapa enggak semua pimpinan partai dia datangin. Satu hal menarik bagaimana statemen dia soal tiket, di mana dia bilang 'saya hanya tunduk kepada Aburizal, bukan kepada Presiden atau lainnya',” ulas Emerson.
0 komentar:
Posting Komentar