Klik Salah Satu Iklan dibawah Ini 1x Untuk Menghilangkannya, Terima Kasih Atas Kebaikan Anda

Kamis, 23 Desember 2010

Mayoritas Tak Suka Malaysia


Foto: Dok.JPPhoto
JAKARTA – Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan nasionalisme masyarakat Indonesia dinilai lebih tinggi dibanding Malaysia dan ketidaksukaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia lebih besar dibanding negara lain seperti Singapura, Australia, Amerika, Inggris, dan Prancis.   

Hal itu mencuat dalam pemaparan hasil survei LSI ”Sentimen Negatif Publik Indonesia atas Malaysia Mewarnai Final Bola” jelang pertandingan final Piala AFF 2010 antara Indonesia-Malaysia. Survei dilakukan awal Oktober 2010 kepada 1.000 responden dengan metode tatap muka dan wawancara serta tingkat kesalahan sample sekitar 5 persen.  

Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) LSI Network, Sunarto Tjiptohardjono mengatakan nasionalisme yang tinggi itu akan memberikan nilai positif menjelang pertandingan Final Piala AFF antara Tim Indonesia dan Malaysia pada 26 dan 29 Desember 2010. ”Hasil survei menyatakan nasionalisme masyarakat Indonesia sebesar 92,1 persen sedangkan nasionalisme masyarakat Malaysia sebesar 79,3 persen,” ujar Sunarto

Sehingga, lanjut Sunarto, pertandingan final Piala AFF 2010 akan menyedot perhatian masyarakat Indonesia dan bisa membangkitkan semangat Tim Nasional Indonesia. ”Tentu akan memberikan nilai positif bagi para pemain Timnas untuk merebut Piala AFF untuk dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Sunarto.

Peneliti LSI Adrian Sopa menyatakan nasionalisme yang tinggi itu disebabkan mayoritas masyarakat Indonesia tidak suka dengan Malaysia. ”Tingkat ketidaksukaan kepada Malaysia mencapai 59,2 persen, jauh lebih tinggi dibanding tingkat ketidaksukaan terhadap negara lain seperti Singapura, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis,” ulas Adrian.

Beberapa penyebab ketidaksukaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia, lanjut Adrian, di antaranya terkait masalah Tenaga Kerja Indonesia, ketidakpuasan terhadap pemerintah dalam menyelesaikan hubungan kedua negara, dan masalah budaya. ”Publik Indonesia juga mempersepsikan hubungan Indonesia-Malaysia selama ini buruk. Hasil survei LSI menunjukkan 67,5 persen,” ujar Adrian.

Maka tak heran, sambung Adrian, pertandingan Final Piala AFF antara kedua negara bertetangga ini tak hanya menampilkan teknik permainan dari kedua kesebelasan, juga emosi, gengsi dan harga diri. ”Jadi pertandingan final tersebut dipengaruhi sentimen publik Indonesia yang negatif pada Malaysia. Kemenangan Indonesia atas Malaysia akan ikut ’mengobati’ kekecewaan publik Indonesia pada Malaysia,” terang Adrian.

Sumber: www.jpnn.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More