Sekretaris Bidang Kemanan Hongkong Ambrose Lee menyebutkan pihaknya akan segera menggunakan teknologi pendeteksi wajah untuk memindai para penduduk Hong Kong saat memasuki perbatasan.
Sebelumnya, kota metropolis dengan penduduk berjumlah tujuh juta ini telah menggunakan sistem pendeteksi sidik jari. Sistem ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa hanya hanya penduduk tetap Hongkong yang masuk melalui wilayah perbatasan atau gerbang masuk kota tersebut.
"Sekarang, saatnya Hongkong beralih ke teknologi pendeteksi wajah yang sama dengan yang digunakan di bandara internasional Beijing," kata Lee seperti dikutip dari Big News Networks, Kamis (12/11/2009).
Lee menyebutkan, Departemen Imigrasi Hong Kong akan memeriksa kelayakan teknologi pendeteksi wajah ini untuk digunakan dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Teknologi pengenalan wajah ini menggunakan kamera berteknologi tinggi yang mengindentifikasi wajah berdasarkan ciri khas roman wajah. Teknologi ini sudah digunakan di beberapa sistem CCTV di pusat-pusat perbelanjaan dan gedung-gedung fasilitas umum di China.
Pada 1997, Hongkong kembali bergabung dengan China menjadi 'satu negara dengan dua sistem' pemerintahan dengan jaminan kebebasan politik. Itu sebabnya, Hongkong dan China sangat memelihara kontrol batasan wilayah diantara mereka.
0 komentar:
Posting Komentar